Sabtu, 27 Oktober 2012

cerpen


KUE LEBARANKU
( Hilal Ramadhan Biantoro )

Pada saat bulan Ramadhan banyak orang yang mencari kue kue kecil untuk disajikan pada saat lebaran tiba. Situasi itupun dimanfaatkan oleh Ibuku untuk membuat cheese stik dan di jual di kantornya.
Pada suatu hari ibuku memanggilku “Aa...” begitu panggilanku saat di rumah. Akupun menghampiri ibuku.
“Ada apa bu?” jawabku sambil duduk di sebelahnya.
“ Gini A, ibu berencana untuk menjual cheese stik ke kantor. Berhubung ibu sudah tua mau kah kamu menggantikan ibu membuatnya?” Pinta ibuku sambil mengelus-ngelus kepalaku.
Akupun menjawab ” Boleh, memang ada berapa orang yang memesan?”
Ibuku pun menyebutkan nama-nama temannya yang ingin memesan cheese stik buatan ibuku. Selain cheese stik ibuku juga menjual kue akar kelapa atau biasa disebut juga kue sipir, tetapi kali ini bukan dia yang membuatnya melainkan om dan tanteku.
Hari pertama membuat cheese stik bukanlah untuk di jual melainkan untuk dijadikan tester bagi yang ingin memesan. Pertama-tama hal yang harus dilakukan olehku adalah membersihkan alat untuk mencetak cheese stik itu, sedangkan ibuku sibuk menimbang terigu dan bahan-bahan yang diperlukan.
Tibalah saatnya mengadoni... tapi kali ini bagian neneku yang mencampurkan semua bahan, nenekku memang jagonya mengira-ngira bumbu yang akan digunakan. Sesekali tersirat pertanyaa dalam benakku, sebenarnya siapakah yang membuat cheese stik ini? Tapi yang jelas kami semua sudah bekerja sama dengan baik.
Selang beberapa hari pesananpun semakin bertambah. Rasanya pegal-pegal tangan ini pada saat mengadoni, mungkin karena faktor badan yang kurang fit karena sedang menjalankan ibadah saum atau karena sudah lama tidak membuat adonan untuk cheese stik lagi.. Tapi entahlah, meskipun dengan kondisi seperti itu aku tetap giat mengerjakan pekerjaan itu.
Siang, sore, dan malam waktu untuk mengadoni adonan aku lalui tanpahambatan, sampai suatu saat akupun jatuh sakit. Sengaja aku tidak mengeluh pada ibuku agar pesanan itupun cepat selesai.
Lega rasanya karena pesanan sudah selesai, pengorbananku tidaaklah sia-sia, tiba-tiba ibu menghampiriku dan berkata “nih A, ada sedikit untung dari pesanan cheese stik dan sedikit THR untuk Aa” akupun berseri sambil menerima uang dari ibuku. Akupun mengambilnya dan dan mertrimakasih pada ibuku.
Akupun senang, karena aku sudah bisa membantu ibuku untuk mengembangkan usaha sampingannya dan sekalikus dapat menghasilkan uang jajanku sendiri. Rasanya bangga bisa melakukan semua itu, tapi itu hanyalah musiman. Semoga saja peluang usaha yang dimiliki ibuku itu dapat dikembangkan untuk menjadi usaha sampingannya di hari tua setelah pensiun nanti.



Nama: Hilal Ramadhan Biantoro
Kelas: IX-G
Judul Cerpen: KUE LEBARANKU